Minggu, 03 Januari 2016

MAKALAH PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
     
Tumbuhan  merupakan  makhluk  hidup  yang  berperan  sebagai  produsen  di  muka  bumi  ini. Dalam  ekosistem  terdapat  dua  macam  komponen  yang  saling ketergantungan, yaitu  komponen  biotik dan komponen abiotik . komponen  biotik  terdiri dari  tumbuhan,  hewan,  dan  manusia. Sedangkan  komponen  abiotik  yaitu  udara,    gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara  komponen  biotik  dan  abiotik  saling  mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil  fotosintesis  dibutuhkan oleh makhluk  hidup  lainnya. Oleh  karena  itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari  terhadap  pertumbuhan  kacang  hijau.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
1.    Apa  ada  pengaruh  cahaya  terhadap  pertumbuhan  kacang  hijau ?
2.    Apa ada perbedaan antara tumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan tumbuhan  kacang  hijau  di  tempat  terang ?  Mengapa ?

C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
Mengetahui apa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.


 


D.  Hipotesis
Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Perbedaan kacang hijau di tempat gelap dengan kacang hijau di tempat terang terdapat pada ukuran tumbuhan, struktur batang , dll.

E.  Manfaat Penelitian
Karya tulis ini sangat bermanfaat bagi berbagai pihak dalam upaya perbaikan dan peningkatan sumber daya alam di Indonesia :
  1. Sebagai petunjuk dan cara mengetahui tentang menanam tanaman kacang hijau
  1. Sebagai pengembangan ilmu biologi dalam kehidupan keseharian

BAB II
LANDASAN TEORI

A.  Pengertian

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi         : Spermatophyta
Sub-divisi  : Angiospermae
Kelas          : Dicotyledoneae
Ordo          : Rosales
Famili        : Papilionaceae
Genus         : Vigna
Spesies       : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus

1.    Morfologi Tanaman Kacang Hijau

             Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

2.    Agronomi N,P,K.

a.    Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan enersi (Nyakpa, 1988).

b.    dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, - adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutama cendawan (Nyakpa, 1988).                                

c.    Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).



BAB III
METODE PENELITIAN
A.  Variabel
Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1.    Variabel bebas adalah Cahaya matahari.
2.    Variabel terikat adalah Kacang Hijau.
3.    Variabel terkendali adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan tempat terang.

B.  Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 22-28 Agustus 2015

C.  Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang kami gunakan adalah di rumah salah satu anggota kelompok kami yaitu Rihul Yasmin.

D.  Alat dan Bahan
  1. 2 buah wadah(seperti mangkuk plastik, tempat pop mie dan gelas aqua).
  2. Tanah secukupnya.
  3. Biji kacang hijau (masing-masing 10 biji setiap wadah).
  4. Air.
  5. Paku
  6. Mangkuk
  7. Mistar
  8. Lidi
  9. Kertas


E.  Langkah-langkah
  1. Siapkan 20 biji kacang hijau.
  2. Rendam biji kacang hijau selama kurang lebih 1 jam.
  3. Siapkan 2 buah wadah yang telah dilubangi dengan paku, dalam hal ini kami menggunakan mangkuk plastik.
  4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam masing-masing wadah.
  5. Masukkan 10 biji kacang hijau ke dalam masing-masing wadah.
  6. Beri label pada masing-masing wadah tersebut yaitu, “B” dan “A”, B untuk gelap danA untuk terang.
  7. Tancapkan lidi yang di ujungnya terdapat label “1-10” disamping tiap-tiap biji kacang hijau.
  8. Letakkan 2 wadah tersebut pada kondisi lingkungan yang berbeda yaitu di tempat terang dan gelap.
  9. Siram dengan air secukupnya.
  10. Setelah 1 hari amati perkembangannya.

  11. Ukur tinggi kacang hijau (dalam mm) dengan menggunakan mistar.
  12. Siram dan amati perkembangan tumbuhan biji kacang hijau tersebut selama 7 hari berturut- turut.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A.  Tabel dan Data Hasil Pengamatan
Tanaman ke
Hari ke
Tinggi di Tempat Gelap(mm)
Tinggi di Tempat Terang(mm)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
Belum Tumbuh
2
30
23
36
33
26
24
10
20
18
24
3
53
59
66
59
56
34
30
44
36
35
4
135
160
140
160
120
105
90
90
96
88
5
140
215
190
150
160
120
115
105
112
110
6
190
250
230
167
203
140
130
110
115
120
7
230
280
260
190
230
155
153
130
135
130

B.  Analisa Data
Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh pada hari ke-2 tetapi, pada tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang.
Pada hari ke-3 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mncapai 6 cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang mencapai 4 cm, daun telah muncul pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap, tetapi warnanya berbeda dengan tanaman yang berada di tempat yang terang. Di tempat yang terang, daunnya berwarna hijau segar, tetapi yang berada di tempat gelap berwarna kuning.

 


C.  Pembahasan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.
Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.
Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.
Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk).
Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.


BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata – rata kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.

B.  Daftar Pustaka

  • PrawironNarto,slamet.2004.Sains Biologi 1A.Jakarta:PT Bumi Aksara
  • Istamar syamsuri,dkk.2004.Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta :Erlangga
  • Istamar syamsuri,dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga
  • Skhyono,1999.Seribu Pena Biologi SMU Kelas 1.Jakarta:Erlangga
  • Siti,laila.2004.Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas 1 SMA.Jakarta : Yudistira
  • Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://catatanzhamal.blogspot.com/
  • Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soearga.wordpress.com/
  • Dayat,2009.Makalah Biologi Tentang Penelitian Kacang Hijau. http://darkshadow-dayat.blogspot.com/
  • S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta.
  • Tjirosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar